Posted by : Unknown
Rabu, 22 Mei 2013
Rabu, (20/maret/2013),
Kampus STEI SEBI Depok menyelenggarakan Tatsqif bagi para mahasiswa/i semester
tingkat awal. Acara ini sendiri merupakan prakarsa bidang Kemahasiswaan sebagai
bentuk pembinaan kepada mahasiswa STEI SEBI. Tema yang diangkat dalam acara
kali ini yakni tentang Zionisme. Ada yang menarik dari tatsqif kali ini yakni
mengundang pembicara yang tidak biasanya, yakni Ustadz DR. Muqaddam Cholil (Ketua KNRP). Kajian tatsqif yang
diselenggarakan di Aula 1-2 ini juga memiliki tujuan penting yaitu agar
menambah wawasan seputar perang pemikiran dan bahayanya propaganda zionis yang
saat ini tidak kita sadari telah berada ditengah-tengah kehidupan kita.
Tepat pukul 16.00
peserta yang kira-kira berjumlah satu angkatan penuh memadati ruangan kajian
Tastqif. Mereka mulai mengisi bangku yang tersedia diruangan. MC pun membuka
acara dengan basmallah dan taujih rabbani. Kemudian tatsqif dilanjutkan dengan
sambutan dari Ustadz Deny selaku Bidang Kemahasiswaan SEBI.
Setelah itu memasuki
keacara inti, yakni Kajian Tastqif yang diisi oleh Ustadz Muqaddam. Di awal
pembicaraannya ustadz Muqaddam menjelaskan apa itu zionisme, asal pemikiran,
dan sejarahnya.
“Zionisme adalah
sebuah gerakan politik yang tersebar diseluruh dunia untuk kembali kebukit Zion
yang berada di Palestina. Gerakan ini muncul kembali abad ke 19 bertujuan
mendirikan sebuah negara Yahudi di tanah
Palestina yang waktu itu di kuasai oleh khilafah Turki Usmaniyah. Pemikiran ini
dibawa oleh Theodore Hertlz yang dikenal sebagai bapak zionisme” Terang Ustad
Muqaddam dengan fasih
Kemudian ustadz
Muqaddam menjelaskan bagaimana asal kata zion dan khurafatnya. Peserta yang
hadirpun nampak antusias memperhatikannya. Beliau mengatakan juga bahwa pada
awalnya kaum kristiani membenci yahudi karena membunuh nabinya yaitu Al Masih.
Namun karena yahudi berhasil memasukkan orangnya untuk merubah isi injil, maka
terlahirlah injil Scofield dan injil versi King James yang dipakai orang barat.
Akibatnya muncul kelompok Judeo-Christian, sebuah kelompok Kristen yang
mendukung zionisme
Selanjutnya ustadz
Muqaddam meceritakan kisah Sultan Abdul Hamid II dari Khilafah Turki Ustmani
terakhir yang teguh mempertahankan Palestina dari upaya sogokan yang dilakukan
Yahudi lewat agennya dari Tsalonika bernama Mustafa Kemal Pasha agar diizinkan
mendirikan Negara Yahudi di Palestina.
Menjelang akhir kajian,
ustadz menjelaskan dengan rinci produk-produk Yahudi yang harus dihindari demi
kebaikan diri sendiri sebagai kaum muslimin. Mulai dari media massa, makanan,
minuman, hiburan, benda elektronik, sampai produk bayi dan kosmetik. Dalam
penjelasan ini para peserta tampak terkesima dan sadar produk-produk yang harus
dihindari.
Dan diakhir sesi kajian Tastqif yang bagus ini, ustadz memberikan solusi
melawan zionis yaitu
- Memahami Islam sebagaimana pemahaman nabi dan sahabat-sahabatnya
- Meninggalkan produk-produk yahudi sebisa mungkin dan menghadirkan gantinya.
- Berdakwah dengan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya masjid alAqsha
- Mengajarkan kepada anak-anak muslim tentang masjid alAqsha
- Menggalang dana sebanyak-banyaknya untuk disumbangkan ke Palestina.
- Mengajak semua elemen masyarakat Indonesia untuk membantu kemerdekaan Palestina dan kebebasan masjid al-Aqsha