paling populer

posting populer

postingan baru

http://www.knrp.org/2014/09/dituding-lakukan-genosida-di-gaza-israel-berang/

Yerusalem, – Pemerintah Israel berang atas pidato Presiden Palestina Mahmud Abbas di depan Sidang Umum PBB. Pidato Abbas tersebut disebut Israel penuh dengan kebohongan.
Dalam pidatonya di depan Sidang Umum PBB, Abbas menuding Israel telah melakukan kejahatan genosida di Gaza dengan operasi militernya beberapa waktu lalu. Sebanyak 2.140 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas selama operasi militer yang berlangsung 50 hari tersebut.
Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengecam pidato Abbas tersebut. Dicetuskannya, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (27/9/2014), pernyataan Abbas “sekali lagi menunjukkan bagaimana dia tidak ingin dan tak bisa menjadi mitra perjanjian diplomatik yang wajar”.
Pejabat tinggi negeri Yahudi itu bahkan menuding Abbas melakukan “terorisme diplomatik”.
Dalam pidatonya, Abbas menyebut serangan-serangan Israel di Gaza tersebut sebagai “kejahatan genosida.”
“Kami tak akan melupakan dan kami tak akan memaafkan, dan kami tak akan mengizinkan para penjahat perang lolos dari hukuman,” tegas Abbas.
“Itu (perang di Gaza) merupakan serangkaian kejahatan perang mutlak yang dilakukan di depan mata dan telinga seluruh dunia,” pungkas Abbas.
Abbas pun mencetuskan bahwa kini tiba saatnya untuk kemerdekaan negara Palestina. “Ada pendudukan yang harus dihentikan sekarang. Ada rakyat yang harus dibebaskan segera. Waktunya kemerdekaan negara Palestina telah tiba,” cetus Abbas berapi-api. (mk/knrp)
Sumber: Detiknews dan knrp.org

dasar israel ,,

By : kang jhaprut
http://sahabatalaqsha.com/   GAZA, Jumat (Alray): Meski sudah lima tahun berlalu sejak Gaza diserang Israel’ pada 2008-2009, rakyat Gaza masih menyimpan luka. Mereka masih mengingat jelas detail perang selama 22 hari yang menghanguskan manusia, pohon, bahkan batu.
Lima tahun lalu, pesawat tempur ‘Israel’ menghujani sekolah PBB yang dijadikan tempat pengungsian sementara dengan bom fosfor. Serangan udara tersebut mengakibatkan 42 rakyat Palestina wafat dan begitu banyak korban luka bakar dan menjadi cacat fisik.
Pada Selasa, 6 Januari 2009 pukul 15.30, tentara ‘Israel’ mentarget sekolah Al-Fakhoora di kamp pengungsi Jabaliya dengan tiga bom fosfor. Pengeboman itu mengakibatkan kematian 42 orang, termasuk 14 anak. Satu bom lain mengenai rumah keluarga Deeb, membunuh 10 anggota keluarga termasuk 4 anak.
‘Israel’ Tidak Peduli Peringatan PBB
Sekolah PBB yang dijadikan tempat pengungsi diserang tiga bom fosfor, mengakibatkan 41 rakyat Palestina tewas dan ratusan terluka. Foto: Getty Images
Sejak itu, Sekolah Al-Fakhoora di kamp pengungsi Jabaliya, Gaza utara, menjadi saksi kejahatan tidak manusiawi oleh ‘Israel’ yang menggunakan bom dalam jumlah besar untuk menyerang rakyat sipil. Tentara ‘Israel’ tidak peduli bahwa UNRWA (Badan PBB untuk pengungsi Palestina) sudah memperingatkan kepada Tentara ‘Israel’ untuk menghindari sekolah-sekolah yang dijadikan tempat pengungsian.
Fayez Quddas, yang terluka terkena bom, menuturkan, “Rumah kami dihujani bom tanpa pemberitahuan apa pun. Sebelum saya jatuh pingsan, saya melihat teman saya Khader Zeidan meninggal karena terluka di kepala dan saudara saya Abed pun meninggal terkena bom.”
“Peristiwa itu masih membuat saya merasa terluka setiap hari. Saya sekarang cacat karena serpihan bom mengenai kaki kanan dan kiri saya,” kenang Quddas.
Masih Segar dalam Ingatan
Iyad Abu Askar, yang rumahnya menjadi korban pengeboman mengisahkan, “Sebelum matahari terbenam pada hari Selasa, saya dan keluarga sedang bergegas pergi dari rumah karena mendengar sekolah Al-Fakhoora diserang. Hanya beberapa menit kemudian, rumah kami dibom oleh tentara ‘Israel’.”
“Itu adalah hari yang sangat suram. Bom itu membunuh saudara saya Khaled (21 tahun), Imad (16 tahun), dan seorang sepupu saya (28 tahun). Saya tidak tahan melihat Khaled tubuhnya penuh dengan pecahan peluru dan sepupu saya kakinya terkoyak dan lehernya terluka,” kata Iyad.
Iyad menambahkan, “Kejadian ini masih segar dalam ingatan saya, sebagaimana mereka yang kehilangan orang-orang tercintanya. Kami akan menuntut dunia untuk menghukum pelaku pembantaian keji tersebut.
By : kang jhaprut
SENIN (16/12/2013), salah satu rangkaian acara Syari 6 (syahru intifadhah) digelar di kampus STEI SEBI, Sawangan, Depok. Acara yang diisi dengan seminar bedah buku berjudul “Palestina Kewajiban yang Terlupakan” ramai dihadiri oleh masyarakat sekitar.
“Antusias masyarakat terhadap informasi dunia timur sangat besar, dan menjadi manfaat yang besar adanya acara ini,” ujar Syaiful, ketua pelaksana.
Sebi solidarity for palestine Bedah Buku
Seminar yang diisi oleh Umar Makka, Sekjen Spirit of AlAqsa ini, memberikan pemahaman bagi masyarakat terhadap realita yang terjadi di dunia timur, khususnya Palestina.
“Setiap orang wajib membebaskan Al-Aqsa karena masjid Al-Aqsa bukan milik orang Arab saja, bukan kewajiban orang Palestina saja tapi Al-Aqsa adalah milik semua umat muslim yang telah bersyahadat kepada Allah SWT,” kata pembicara dengan lantang.
Menurut Umar Makka, masyarakat hendaknya aktif melihat kondisi permasalahan bukan hanya di negara sendiri , tetapi juga di dunia Internasional. Sehingga kepekaan terhadap nilai kehidupan akan tumbuh. Sehingga harapan kedamaian dunia Internasional akan tercipta. [faizal/SEBI/islampos]
BY : kang jhaprut
 
SEBI Solidarity for Palestine (SSP) mengadakan kunjungan ke SDIT Rahmaniyah Depok selama dua hari. SSP mengajak seluruhcivitas academic sekolah tersebut untuk lebih peduli dengan Palestina dan negara-negara Islam lainnya. 

Kegiatan yang bertajuk SSP Road to School ini dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian acara Syahru Intifadhah ke 6. Kegiatan yang dilaksanakan adalah lomba, pertunjukan teater dan penggalangan dana yang nantinya disalurkan untuk Palestina dan negara Islam lainnya.


Sebi solidarity for paestine road to shcool
Pihak SDIT Rahmaniyah yang diwakili oleh ketua panitia menyambut kerja sama ini dengan sangat antusias. Bertepatan dengan kegiatan class meeting yang dilaksanakan setelah siswa siswi menempuh Ujian Semester ganjil yang biasa diisi dengan perlombaan antar siswa. Hari pertama, Senin (16/12) dilaksanakan perlombaan MTQ, MHQ, Cerdas Cermat, mewarnai, menulis surat untuk Palestina dan membaca puisi Palestina. Juri dari lomba tersebut adalah beberapa guru SDIT Rahmaniyah dan beberapa mahasiswa STEI SEBI yang tergabung dalam SSP. Sebelum lomba dimulai, juri menceritakan secara singkat tentang kondisi Palestina terkini kepada para peserta. Peserta sangat antusias mengikuti perlombaan, beberapa kelas lomba mewarnai menunda jam istirahat mereka agar gambarnya cepat selesai. 

Hari selanjutnya (17/12), bertempat di Sanggar Kreatifitas Rahmaniyah, SSP dan panitia mengadakan Munasharah Palestina. Seluruh siswa dan guru duduk bersama-sama menikmati pertunjukan yang disuguhkan. Teater Palestina yang diperankan oleh tim #teaterSSP mempertunjukan perjuangan rakyat Palestina melawan militer Israel, membuat penonton semakin simpatik dengan Palestina. 

Selanjutnya pemenang lomba diumumkan, hadiah berupa piala dan sertifikat diberikan kepada para pemenang. Acara diselingi dengan edaran kantong peduli yang dapat diisi oleh penonton.  

Acara ini ditutup dengan pemberian kenang-kenangan dari SSP kepada SDIT Rahmaniyah sebagai tanda terima kasih, dilanjutkan doa bersama untuk Indonesia, Palestina dan negara-negara Islam lainnya. 

Setelah doa bersama diumumkan total dana yang terkumpul selama acara class meeting sebesar Rp. 11.000.300,00. Semoga infaq ini menjadi amal jariyah yang pahalanya tidak ada putusnya dan dapat membantu perjuangan rakyat Palestina mencapai kemerdekaan. Salam Jihad!
Israel Gali Terowongan Dalam di Kastil Al-Quds

Al-Quds – PIP: Yayasan wakaf dan peninggalan Al-Aqsha mengatakan, Zionis dan anteknya seperti otoritas purbakala Zionis terus melakukan penggalian semakin dalam di wilayah kastil Al-Quds dengan lebar mencapai 10 meter, panjang 500 meter serta kedalaman mencapai 17 meter.

Dalam keteranganya, Selasa (31/12) Israel menghancurkan sisa-sisa peninggalan Islam di wilayah kastil Al-Quds yang merupakan sisa-sisa kekhilafahan Utsmaniyah. Pemerintah Zionis mau menjadikan kastil tersebut sebagai pusat kebudayaan yang mereka berinama, “Museum Kastil David”.

Situs kastil Al-Quds atau suka disebut, Kastil Gerbang Hebron dimana tedapat Masjid Kastil telah diubah oleh pemerintah Zionis sejak tahun 1967 menjadi museum yahudi yang menceritakan tentang Kuil yang mereka klaim. Padahal tempat tersebut merupakan peninggalan kekhilafahan Utsmaniyah yang dulunya dipakai sebagai pusat kekuasaan untuk mengatur urusan kekhilafahan yang lebih dikenal dengan nama “Qasylah”.

Otoritas purbakala Palestina terus melakukan penggaliannya selama beberapa bulan terakhir, tanpa terpublikasikan. Ternyata terungkap mereka melakukan penggalian tanah selebar 10 meter dan panjang 500 meter hingga hari terakhir dalamnya sudah mencapai 17 meter.

Dengan ini, lembaga Al-Aqsha ini mengkhawatirkan penggalian tersebut dalam rangka menyempurnakan rencana mereka untuk meyahudikan kastil Al-Quds setelah mereka meyahudikan masjid kastil dan sekelilingnya yang diubah menjadi museum David yang memajang sisa-sisa peninggalan kuil Sulaiman rekayasa serta gambar-gambar yang bercerita tentang sejarah yang sudah dipalsukan. (asy)Al-Quds – PIP: Yayasan wakaf dan peninggalan Al-Aqsha mengatakan, Zionis dan anteknya seperti otoritas purbakala Zionis terus melakukan penggalian semakin dalam di wilayah kastil Al-Quds dengan lebar mencapai 10 meter, panjang 500 meter serta kedalaman mencapai 17 meter.

Dalam keteranganya, Selasa (31/12) Israel menghancurkan sisa-sisa peninggalan Islam di wilayah kastil Al-Quds yang merupakan sisa-sisa kekhilafahan Utsmaniyah. Pemerintah Zionis mau menjadikan kastil tersebut sebagai pusat kebudayaan yang mereka berinama, “Museum Kastil David”.

Situs kastil Al-Quds atau suka disebut, Kastil Gerbang Hebron dimana tedapat Masjid Kastil telah diubah oleh pemerintah Zionis sejak tahun 1967 menjadi museum yahudi yang menceritakan tentang Kuil yang mereka klaim. Padahal tempat tersebut merupakan peninggalan kekhilafahan Utsmaniyah yang dulunya dipakai sebagai pusat kekuasaan untuk mengatur urusan kekhilafahan yang lebih dikenal dengan nama “Qasylah”.

Otoritas purbakala Palestina terus melakukan penggaliannya selama beberapa bulan terakhir, tanpa terpublikasikan. Ternyata terungkap mereka melakukan penggalian tanah selebar 10 meter dan panjang 500 meter hingga hari terakhir dalamnya sudah mencapai 17 meter.

Dengan ini, lembaga Al-Aqsha ini mengkhawatirkan penggalian tersebut dalam rangka menyempurnakan rencana mereka untuk meyahudikan kastil Al-Quds setelah mereka meyahudikan masjid kastil dan sekelilingnya yang diubah menjadi museum David yang memajang sisa-sisa peninggalan kuil Sulaiman rekayasa serta gambar-gambar yang bercerita tentang sejarah yang sudah dipalsukan. (asy)

Israel Gali Terowongan Dalam di Kastil Al-Quds

- Copyright © 2013 SSP (free palestine) - fajarullah - Powered by Blogger - Designed by Djogan -