- Home >
- Syahru Intifadhah >
- Peristiwa Intifadhah kedua di Palestina
Posted by : Unknown
Selasa, 06 Desember 2011
Jum’at, 28 September 2007 M bertepatan dengan 16 Ramadhan 1428H merupakan hari Intifadhah Masjid Al Aqsha atau dikenal juga Intifadhah kedua.
Intifadah Al Aqsha atau intifadhah kedua terjadi akibat penolakan umat Islam di kota Al Quds, khususnya mereka yang sedang beribadah di dalam masjid Al Aqsha terhadap kunjungan provokatif yang dilakukan Ariel Sharon, pimpinan partai Likud Israel ke Masjid Al-Aqsha pada 28 September 2000 M.
Kunjungan tersebut didukung PM Israel saat itu, Ehud Barak, yang telah menyiapkan 600 tentara untuk mengiringinya, ditambah 3000 tentara dan polisi lainnya yang mengamankan jalanan di kota Al-Quds.
Sejak 29 September 2000, satu hari setelah kunjungan provokatif Ariel Sharon ke masjid Al Aqsha sampai 3 Januari 2004, rakyat sipil yang insya Allah syahid pada peristiwa intifadhah kedua mencapai angka 2.906 jiwa. Di antara mereka ada 172 wanita, 539 anak-anak di bawah umur, 8 wartawan dan 9 orang asing turut menjadi korban keganasan Israel.
Kondisi korban juga sangat mengenaskan. 35% orang syahid akibat peluru di daerah kepala, di daerah badan 23%, dan 42% lainnya meninggal karena tidak sempat dibawa ke rumah sakit akibat dihalangi tentara Israel. Untuk memadamkan api intifadhah kedua, Israel menggunakan alat-alat perang tercanggih seperti rudal-rudal, pesawat F-16, helikopter Apache, dan lain-lain. Beberapa senjata terlarang juga dipakai, seperti peluru “Dumdum”.
Konsentrasi Israel lebih terpusat untuk membunuh para pemimpin gerakan Islam pengusung gerakan Intifadhah kedua. Di antaranya, Syekh Shalah Syahadah (syahid 22/7/2002), Ismail Abu Syenab dan terakhir Syekh Ahmad Ismail Yassin (syahid 22/3/2004).
Pada bulan Desember ini, ditengah umat Islam dengan tenang melaksanakan di siang hari dan shalat taraweh di malam hari, serta ibadah lainnya yang disunnahkan Rasulullah saw, teringat kembali peristiwa yang telah berlangsung 7 tahun lalu, peristiwa yang sulit dilupakan bagi mereka yang memiliki hati nurani dan kecintaan terhadap masjid Al Aqsha. Peristiwa tersebut adalah tindakan provokatif Ariel Sharon yang dilanjutkan dengan pembantaian terhadap umat Islam yang sedang berada di Masjid Al Aqsha.
Suatu tindakan zalim terhadap masjid Al Aqsha dan umat Islam di kota Al Quds telah dilakukan secara vulgar oleh Ariel Sharon dan tentaranya dihadapan masyarakat dunia.
"Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (QS: Al Baqarah: 165).
"Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah," (An Nisaa: 160).
Orang – orang Yahudi dahulu dan sekarang sama saja, mereka menghalangi manusia dari jalan Allah dengan berbagai macam cara, mulai dari yang halus dengan program dan acara hiburan yang melalaikan melalui media cetak, dan elektronik yang mereka buat dan kendalikan, hingga tindakan represif dengan melarang umat Islam untuk mengekspresikan keislamanya dalam berbagai aktifitas, termasuk larangan bagi umat Islam memasuki masjid Al Aqsha di kota Al Quds dan masjid Ibrahim di kota Hebron.
Maka sangat wajar, Allah memberikan sangsi kepada orang-orang Yahudi sebagai hukuman dengan mengharamkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka.
Diakhir tulisan ini mari kita baca dan renungkan doa yang pernah dibaca umat Nabi Musa yang beriman kepada Allah, beriman kepada Musa dan beriman kepada kitab Taurat:
Lalu mereka berkata: “Kepada Allah-lah kami bertawakal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir.”(QS: Yunus :85-86)
Ya Allah lindungilah masjid Al Aqsha dari tangan kotor zionis Israel sebagaimana Engkau telah melindungi dan menjaga masjidil Haram dari serbuan Abrahah dan tentaranya.
Ya Allah berilah kesabaran, ketegaran dan kemenangan kepada bangsa Palestina dalam menghadapi penjajah zionis Israel.
Ya Allah satukan hati pemimpin – pemimpin Palestina dalam Iman, Islam dan jihad di jalan-Mu.
Allahummanshur Mujahidin fi Filistin 3x
(oleh Ust. Ferry Nur S.Si, Ketua KISPA)
(kispa/miqrosoft/dw)
(kispa/miqrosoft/dw)