Posted by : Unknown
Jumat, 21 Juni 2013
Minggu, (15-18
Juli 2012), SSP STEI SEBI menghadiri event besar Forum Silaturahim Lembaga
Dakwah Kampus Nasional (FSLDK) berupa Internasional Muslim Studet Summit (IMSS)
yang diadakan dikampus ITB Bandung selama 4 hari. Acara tersebut mengundang
semua Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Indonesia, dengan total 1.700 peserta dari
300 kampus diseluruh penjuru Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, turut hadir
pula tokoh nasional dan pemuda Islam dari berbagai negara diDunia.
Adapun utusan SSP
yang mewakili STEI SEBI dalam event akbar ini adalah Apriyadi (Mantan Ketua
SSP/Komisi Pembinaan MMM), Budi Prayogo (Ketua SSP), Prince (PSDM SSP),
Muthmainnah Fillah (Sekertaris SSP), Fitri Apriyani (Bendahara SSP), Abdul
Ghani (Ketua Hubungan Publik SSP), Fina Sa’adah (Hubungan Publik SSP), dan Mety
Jumiati (Hubungan Publik SSP).
Sebagai pengurus
Palestine Information Centre (PIC) dan BK Keumatan di FSLDK Jadebek, SSP
berangkat bersama sebagian pengurus LDK Jadebek dalam bus yang sama.
Sesampainya dilokasi acara (14/7/2012), semua pesertapun istirahat dikampus ITB
untuk mempersiapkan hari besok. Hari minggu besoknya (15/7/2012), acara dimulai
dengan Grand Opening IMSS yang diadakan di Gedung Sabuga ITB.
Event akbar
se-Indonesia kali ini dibuka oleh Prof. Akhmaloka, Ph.D. selaku rektor ITB.
Disaat ini pula, acara dimeriahkan oleh penampilan seniman Bandung terkenal.
Dilanjutkan teater Islam yang membahas solidaritas umat muslim se-Dunia secara
menakjubkan. Setelahnya, acara diisi dengan talkshow dari Ibunda Hj. Tri
Mumpuni (Direktur Eksekutif IDEKA) sebagai seorang yang terkenal membangun
desa-desa tertinggal di Indonesia. Istri dosen ITB yang mendapatkan penghargaan
bergengsi di Amerika itu, memaparkan dengan jelas perjuanganya membangun
masyarakat yang terbelakang.
“Kita mungkin
ingin menguasai dunia, namun harusnya kita mulai dari desa-desa disekitar
lingkungan atau kampus kita. Walaupun tak dapat dukungan dan dana dari pemda
setempat, kita tetap harus semangat dan tulus ikhlas membantu masyarakat
Indonesia yang kesusahan.” Cerita Ibu Try dalam menginspirasi mahasiswa yang
hadir.
Selanjutnya,
talkshow diteruskan oleh Pak Dahlan Iskan (Menteri BUMN). Dalam memulai
acaranya, pak Dahlan memasuki kepanggung dengan meloncat. Sontak saja hal unik
tersebut disambut tepuk tangan seluruh peserta. Dalam talkshownya, Pak Dahlan
menceritakan banyak hal terutama masalah Indonesia seputar masalah impor gandum
yang sampai jutaan ton, BBM, dan mobil listrik.
“Saat ini
Indonesia harus berupaya mandiri dalam mencari pengganti konsumsi gandum dan
BBM yang merugikan APBN. Padahal untuk Gandum bisa diganti dengan sejenis
ketela, sedangkan BBM, kita produksi mobil Listrik untuk menjadi gaya hidup
orang Indonesia kedepannya. Sehingga permasalahan BBM berkurang.” Terangnya
begitu amat sederhana namun lugas.
Rangkaian acara di
Gedung Sabuga pun berakhir dengan penampilan nasyid Shauratul Harakah. Dan
setiap akhir acara selesai, semua peserta kembali ke penginapan dan wisma
masing-masing untuk beristirahat. Pesertapun dikenyangkan dengan aneka makanan,
snack, dan merchandise yang dibagikan panitia.
Memasuki hari Senin
(16/7/2012), acara kali ini adalah Islamic Fair yang diadakan di aula ITB. Dalam
acara tersebut, menampilkan seniman angklung Bandung yang sangat menghibur
peserta. Acara dilanjutkan dengan talkshow oleh Ust. Salim A. Fillah. Dalam
tausyiahnya, Ustad membahas begitu indah ukhuwah yang baik sesama muslim.
“Seharusnya
sebagai sesama muslim tatkala ada yang mengkritisi dengan pedas sekalipun, maka
sebaiknya kita tidak membalasnya. Namun memahami sikapnya dan menjawab kritisi
dengan santun.” Terang Ustad Salim yang begitu halus menyentuh
Selepas talkshow
tersebut, peserta menuju ruang kelas masing-masing untuk mengikuti materi
sekolah LDK dan Sidang Komisi. Materi sekolah LDK terbilang cukup banyak dan
bagus yaitu Materi Rekruitmen, Legalisasi LDK, Media dan Syiar, Kaderisasi dan
pembentukan metode Tarbiyah, Bergaining, Design dan IT. Adapun Sidang komisi terbagi
menjadi komisi A, Komisi B, dan Komisi C, yang mana masing-masing komisi
mempunyai masing-masing bahasan penting.
Sore harinya
peserta diajak mengikuti talkshow Bedah novel dan film islami oleh Habiburahman
El Shirazy. Dalam pembicaraannya, Habiburahman El Shirazy banyak membahas
pentingnya menciptakan media Islam lewat tulisan dan film.
“Mungkin banyak
yang tidak tahu tentang pentingnya media dakwah yang baik. Padahal banyak cara
agar islam masuk keranah semua elemen masyarakat. Terutama saat ini dengan
Novel, Film Bioskop, sampai Film sinetron. Bayangkan jumlah penonton film
sinetron Ketika Cinta Bertasbih ramadhan lalu saja menempati peringkat kedua
setelah OVJ. Dan ini dinikmati jutaan orang di Indonesia. Jauh lebih banyak
dibanding kajian atau ceramah-ceramah di pengajian tertentu. Oleh karena itu,
harusnya para da’i memanfaatkan peranan ini.” Kata Kang abik sapaan akrab beliau
Memasuki hari Selasa
(17/7/2012), setelah makan pagi ditaman Ganesha, semua peserta memasuki Sekolah
LDK dan Sidang Komisi kembali sesuai masing-masing ruang kelasnya. Setelahnya
acara dilanjutkan talkshow oleh Helvy Tiana Rosa. Diwaktu yang sama namun
diaula yang berbeda, diadakan pula bedah buku oleh Ust. Asep Sobari (INSIST).
Kemudian memasuki
hari Rabu (18/7/2012), awal acara pagi terbagi 3 tempat dalam waktu yang sama.
Tempat pertama adalah Sidang Pleno bagi peserta Sidang Komisi. Dalam Sidang
Pleno, ditentukan Ketua Puskomnas, Ketua Puskomda masing-masing provinsi,
sekaligus Tuan Rumah IMSS FSLDK 2 tahun
kedepan. Dari sidang tersebut, terpilihlah Kampus IPB sebagai Ketua Puskomnas.
Dan Ketua FSLDK Jadebek adalah Universitas Mercu Buana. Kemudian Tuan Rumah
IMSS FSLDK adalah Kalimantan Barat.
Di tempat kedua
yaitu aula Salman, membahas materi dan penghargaan bagi pemuda Islam. Di waktu
yang sama, ditempat ketiga di aula Barat ITB, membahas Seminar Karya Pemuda
Islam Indonesia dalam IYMC. Dalam Seminar Karya IYMC, terpilihlah 3 juara yang
terinovatif, terkontributif, terkreatif. Juara pertama adalah lulusan cumlaude
STAN yang berhasil membawa perbaikan jutaan hektar sawah Desa di kawasan Garut.
Juara kedua adalah Dosen Farmasi yang menemukan jeli anti kantuk yang praktis.
Juara ketiga adalah Pegawai satpol PP yang menciptakan aplikasi dan bisnis
terkreatif.
Setelah Ishoma Dzuhur,
acara dilanjutkan dengan aksi Solidaritas Umat se-Dunia yang melibatkan semua
LDK, dan pemuda Islam Internasional. Acara Longmarch yang bermula di kampus ITB
dan berakhir Monumen Perjuangan Bandung menjadi Peristiwa Luarbiasa bagi warga
Bandung, khususnya peserta yang hadir. Sesampainya di monumen Perjuangan,
Perwakilan LDK provinsi –provinsi se-Indonesia menyampaikan orasi terbaiknya
diatas panggung. Acara dilanjutkan dengan pernyataan dari 6 negara yang hadir terkait
isu Umat Islam terkini.
Ditengah hiruk
pikuknya Eurofia peserta aksi, acara diteruskan dengan orasi Palestina yang
dioratori oleh Lembaga Kemanusiaan Sahabat Al Aqsha. Dalam urutannya Ust. Canto
(Sahabat Al Aqsha), lalu Ust. Fanni (Sahabat Al Aqsha), kemudian Ust.
Dzikrullah (Ketua Sahabat Al Aqsha), dan diakhiri dengan testimoni 2 orang
pengungsi korban Merapi Yogyakarta. Dalam hal ini menyangkut pembangunan TK di
Gaza oleh FSLDK yang bekerjasama dengan Sahabat Al Aqsha. Tentunya semua elemen
LDK terlibat dalam kerjasama ini.
Tepat
pukul 17.00, panitia dan semua peserta melakukan Closing IMSS dengan pelepasan
Balon dan Doa Bersama. Sepulangnya dari monumen Perjuangan, utusan SSP kembali
pulang bersama teman-teman FSLDK Jadebek dalam satu bus. Bagi semua aktifis
dakwah, semoga event besar Islam IMSS setiap 2 tahunnya menjadi api perjuangan yang
membara bagi Dakwah Kampus se-Indonesia (prince/medikom)