paling populer

posting populer

Posted by : Unknown Senin, 27 Desember 2010

SSP- Setelah Ahad lalu (19/12) mengadakan Seminar dengan tema “Bangsa Yahudi Versi Bibel dan Al Qur’an”, kali ini Sebi Solidarity for Palestine (SSP) mengadakan acara bedah buku “Mavi Marmara Menembus Gaza”. Acara di laksanakan di Aula Al Ghazali STEI SEBI sawanagan Depok, Ahad (26/12). Acara ini masih merupakan salah satu rangkaian dari acara Syahru Inthifadhah. Bedah buku kali ini, langsung menghadirkan penulis buku Mavi Marmara Menembus Gaza, Ustadz Fery Nur (Ketua Kispa), dan pak Fitra Ratori (Reporter Tv One) dan di moderatori oleh Aries Hermawan, staf kemahasiswaan STEI SEBI.

Sebagai pembicara pertama, ustadz Ferry Nur langsung menegaskan pentingnya membela tanah suci palestina, terutama Gaza. “Gaza adalah tempat lahirnya Imam Syafi’I, jadi terutama bagi mereka yang mengaku mazhab Syafi’I seharusnya wajib membela Gaza” Ungkapnya. Bahkan banyak nonmuslim sekalipun yang empati terhadap kondisi Gaza saat ini. Lantas mengapa umat Islam enggan untuk membela Gaza. Dihadapan kurang lebih seratus peserta mahasiswa beliau mengatakan “kita malu pada Allah, mereka nonmuslim saja peduli atas penderitaan saudara-saudara kita di palestina”.

Selanjutnya ustadz Ferry lebih banyak bercerita tentang pengalaman beliau saat terjadi pembajakan dan pembantaian relawan kapal mavi marmara. Terlihat mata beliau dan perserta berkaca-kaca ketika menceritakan tragedi kemanusiaan yang mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak tersebut. “Bayangkan seorang pemuda yang sudah terluka parah, lalu di tembak dahinya dari jarak 45 cm, apa ini gak kejam, apa ini gak biadab”. Ungkap beliau dengan nada yang tinggi, sambil memperagakannya dengan mengacungkan jarinya ke salah seorang peserta dari jarak 45 cm.

Menurut Ustadz Ferry, pelajaran yang bisa di ambil dari tragedi kemanusiaan kapal mavi marmara adalah menegaskan kepada dunia akan kebiadaban dan kebohongan bangsa Zionis.



Sementara pak Fitra Ratori, yang juga kenalan dekat ustadz Ferry Nur, diawal pembicaraannya sedikit mengomentari buku Mavi Marmara Menembus Gaza. Namun beliau lebih banyak bercerita tentang pengalaman beliau ketika mendapat tugas meliput serangan tentara Israel ke Gaza tahun 2008 lalu dan pasca kejadian mavi marmara. “saya sempat menangis ketika bertemu dengan keduabelas relawan asal Indonesia di Yordania” ungkapnya.

Di akhir sesi Tanya jawab, kedua pembicara lebih menekankan bahwa sebagai pelajar harus menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing, agar nantinya dapat membantu menyelesaikan permasalahan umat kedepannya, salah satunya permPalestina. (d.Medikom SSP/Gustani)

{ 1 comments... read them below or add one }

Bangun Opini untuk kemerdekaan Palestine

- Copyright © 2013 SSP (free palestine) - fajarullah - Powered by Blogger - Designed by Djogan -